Ingin Sukses di Perkuliahan? Inilah, Keuntungan jadi Asisten Dosen di Kampus!

Keuntungan jadi asisten dosen di kampus, terkesan memiliki tempat yang sangat spesial di mata para mahasiswa. Seorang yang menjabat sebagai asdos, pastinya telah memenuhi segala kualifikasi yang dapat membuat dirinya dipercaya untuk menjadi asisten dari seorang dosen. Asdos juga berperan dalam mengisi materi kuliah. Namun, kondisi tersebut dapat dilakukan saat dosen yang seharusnya mengajar kala itu, berhalangan hadir.

Ingin Sukses di Perkuliahan? Inilah, Keuntungan jadi Asisten Dosen di Kampus!

Keuntungan Jadi Asisten Dosen di Kampus, yang Wajib Kalian Ketahui!

Perihal menjadi asisten dosen, tentu banyak sekali persyaratan yang kalian harus penuhi sebelumnya. Syarat paling mendasarnya, yaitu kemampuan di bidang akademik. Syarat lainnya, tergantung dari pihak kampus atau persyaratan khusus yang diajukan oleh dosen yang akan mengangkat kalian sebagai asistennya. Apa saja keuntungan menjadi asdos? Simak penjelasannya di bawah ini!

Mendapatkan uang gaji yang setimpal

Kalian tidak perlu pusing untuk membagi waktu kuliah dengan pekerjaan yang sedang dijalani. Di samping itu, kalian juga akan diberi bayaran yang jauh lebih tinggi dibandingkan orang yang bekerja di luar kampus sebagai pekerja paruh waktu. Jerih payah yang telah kalian lakukan, sangat dihargai. Pekerjaan yang melibatkan aktivitas otak, menyita energi lebih banyak dibandingkan hanya mengandalkan kekuatan fisik. Karena hal inilah, tidak semua orang dapat menjadi seorang asisten dosen. Hanya mereka yang terpilih dan istimewa saja yang mampu melakukannya.

Dikenal oleh banyak orang di kampus

Menjadi seorang asisten dosen, sudah pasti akan dikenal oleh setiap orang di kampus. Ketenaran yang dimilikinya, sebanding dengan sulitnya persaingan untuk mendapatkan posisi asdos tersebut. Sudah menjadi hal yang wajar kalau asdos akan langsung dikenal oleh setiap mahasiswa dari berbagai tingkatan. Pekerjaan asdos yang terlihat cukup rumit tersebut, mampu dilakukan oleh seseorang yang berstatus sama dengan kalian, yaitu mahasiswa. Menarik bukan? Sebagai informasi tambahan, menyandang status asdos, akan dengan mudah menjadi incaran di kalangan para mahasiswa.

Tidak perlu mengulang kembali materi yang sempat terlupakan

Selain memberikan materi kuliah di saat dosen yang bersangkutan tidak dapat mengajar, seorang asdos juga harus stand by  membantu dosen menyampaikan kuliahnya di depan kelas. Akan tetapi, di saat dosen sedang memaparkan penjelasannya, posisi duduk seorang asdos, akan berbaur dengan mahasiswa lainnya yang berperan sebagai audiens. Pada saat inilah, dirinya juga sambil mengulas kembali materi kuliah di semester sebelumnya. Sehingga, hal yang lumrah bagi seorang asdos memiliki ingatan yang baik di setiap materi kuliah yang mungkin saja terlupakan bagi teman seangkatannya.

Lebih dihargai oleh adik tingkat

Pahlawan tanpa tanda jasa memang seringkali disandingkan untuk sosok seorang guru. Asdos juga termasuk di dalamnya. Karena, peran yang dimilikinya hampir serupa dengan tugas yang dimiliki oleh dosen. Perbedaannya, dirinya hanya memiliki tanggung jawab terhadap satu hal, yaitu memastikan dosen atau atasannya dapat bekerja dengan baik selama di kampus. Masalah lainnya seperti bimbingan mahasiswa, tetap dipegang oleh dosen. Namun, bagi adik tingkat yang diberikan materi oleh seorang asdos, ketakutan dalam diri untuk memahami dan menjawab pertanyaan yang sulit akan jauh lebih berkurang. Mengapa? Karena asdos juga masih berstatus mahasiswa. Belum lagi, kehadirannya di dalam kelas layaknya seorang kakak tingkat yang berbagi pengalaman dirinya saat sedang mendapatkan materi yang disampaikan.

Memiliki koneksi yang sangat dekat dengan para dosen

Tempat yang spesial ini, sebenarnya dapat diterima oleh mahasiswa manapun. Hanya saja, cara pandang dosen terhadap mahasiswa yang juga bekerja sebagai seorang asdos akan lebih tinggi lagi. Gap atau jarak yang biasanya terlihat cukup jauh antara mahasiswa dengan dosen, dapat kalian perpendek. Asdos sudah dianggap sebagai bagian dari lingkungan para dosen. Jadi, jangan heran jika kalian melihat dosen yang dapat dengan leluasa bersenda gurau bersama asdos. Karena, asdos juga mengetahui sebagian besar kesulitan yang harus dikerjakan oleh para dosen, dibalik tugasnya dalam mengajar mahasiswa.

Melatih kemampuan berbicara di depan khalayak ramai

Seorang asdos juga hanyalah mahasiswa biasa. Wajar jika masih memiliki rasa grogi saat harus berbicara di depan kelas yang berisi puluhan mahasiswa. Namun, seiring berjalannya waktu, dirinya akan mulai terbiasa menyampaikan materi di depan puluhan orang. Sehingga, pengalaman yang telah dimilikinya saat masih menjadi seorang asdos tersebut, dapat diterapkan di dalam dunia kerja. Tidak perlu direalisasikan dengan cara yang serupa saat di dunia kuliah. Tapi, kemampuan berbicara di depan umum itu, sangat bermanfaat bagi orang yang pemalu untuk tampil lebih percaya diri. 

Menambah pengalaman kerja di dalam CV

Orang yang menganggap asisten dosen bukanlah sebuah pekerjaan, adalah pernyataan yang salah besar. Menjalani kegiatan sebagai seorang asisten dari dosen kampus, tentu menghabiskan waktu dan tenaga. Oleh sebab itu, mereka diberi imbalan gaji yang sesuai. Walaupun memang pada dasarnya asdos itu tidak termasuk ke dalam pekerjaan yang bersifat formal, namun tidak salah jika kalian menuliskannya ke dalam daftar riwayat pekerjaan di dalam CV. Pengalaman kerja yang dimiliki oleh seorang pelamar, menjadi bahan pertimbangan yang cukup diamati oleh perusahaan atau instansi tertentu. Mereka menganggap orang yang sudah pernah bekerja, pasti memiliki pengalaman dan mampu dengan cepat beradaptasi di dalam lingkungan kerja barunya.

Disegani oleh mahasiswa lainnya

Mahasiswa di kampus, menganggap seorang asdos memiliki tingkatan yang hampir sejajar dengan keberadaan dosen. Oleh karena itu, asdos akan disegani oleh mahasiswa lain dari berbagai angkatan. Mereka tahu dengan sangat jelas, bahwa penilaian yang diberikan oleh asdos, akan berdampak terhadap indeks prestasi miliknya. Sehingga, baik teman seangkatan atau adik tingkatnya sekalipun, akan sangat berhati-hati dalam bersikap di hadapan seorang asdos. Saking diseganinya, tidak jarang kalian melihat asdos akan berkumpul bersama para dosen dibandingkan menghabiskan waktu bersama sesama mahasiswa.

Kedudukan asdos dianggap setara dengan mahasiswa berprestasi

Mahasiswa berprestasi, mencoba peruntungan dirinya melalui serangkaian lomba-lomba yang diadakan untuk tingkat mahasiswa. Sedangkan asdos, mencari keuntungan dengan berada di samping dosen yang bertugas di kampus. Keduanya memiliki tingkat kesulitan yang sama. Dalam perlombaan, kalian harus berhasil menyingkirkan para peserta lomba lain yang berasal dari berbagai universitas. Asdos, mendapatkan posisinya dengan cara mempertahankan nilai akademiknya dan membuat calon asisten dosen lainnya tersingkir.  Kesamaan keduanya, juga terletak pada rentang waktu mereka menjabat. Selama masih terdaftar sebagai mahasiswa, baik asdos ataupun mahasiswa berprestasi, masih dapat menyandang status tersebut.

Sekian penjelasan mengenai keuntungan jadi asisten dosen di kampus pada kesempatan kali ini.  Masih banyak lagi poin menarik lainnya yang dapat kalian temukan saat menjadi seorang asisten dosen. Penasaran? Jadilah mahasiswa dengan nilai akademik yang memuaskan, serta berfikir dewasa. Pantang menyerah dan selalu bersikap ramah. Sampai jumpa lagi.

Ingin Sukses di Perkuliahan? Inilah, Keuntungan jadi Asisten Dosen di Kampus!
4/ 5
Oleh

Subscribe

Get notifications from this blog